Pada masa keemasan peradaban Islam, ilmu pengetahuan pasti mendapatkan tempat istimewa. Sehingga, tidak heran jika pada saat itu bermunculan para cendekiawan muslim yang mampu membuka jendela pengetahuan dunia yang bahkan karyanya mampu bertahan hingga sekarang.
Di dunia ilmu fisika sendiri tercatat sangat banyak ilmuwan muslim yang memberikan kontribusinya terhadap salah satu cabang ilmu alam ini. Tercatat, ada sekitar 100 lebih ilmuwan muslim di abad pertengahan yang menyumbangkan pemikirannya sehingga mampu membuka cakrawala ilmu fisika dunia.
Terlalu banyak jika disebutkan satu-satu. Namun, tak ada salahnya juga bagi kita untuk mengenal mereka.
Dalam ilmu fisika misalnya, dunia mungkin akan sangat berterima kasih terhadap jasa dari sosok Abu al-Rayhan Muhammad ibn Ahmad al-Biruni. Berkat pemikiran muslim yang lahir lebih dari satu milenium inilah akhirnya nama besar seperti Newton dan Galileo mampu menemukan gaya gravitasi yang akhirnya membuka berbagai temuan lainnya.
Di masanya, Al Biruni sudah memiliki berbagai pemikiran cemerlang milik Einstein dan beberapa ilmuwan modern lainnya. Sebelum Einstein, dirinya sudah menyatakan bahwa kecepatan cahaya lebih cepat dari suara.
Hal ini pun kemudian menolak paham dari Aristoteles mengenai gaya gravitasi langit. Inilah yang kemudian coba dikembangkan lagi oleh Newton sekitar 5 abad kemudian lewat hukum-hukum gravitasinya.
Selain Al Biruni, dua abad sebelumnya telah muncul sosok muslim yang membawa teknologi teleskop ke dunia. Dia adalah Abu Ishaq ibn Jundub, seorang muslim yang kala itu gemar mengembangkan alat observasi jarak jauh.
Sayangnya, dunia saat ini lebih mengenal nama Galileo sebagai penemu teropong dan teleskop. Padahal, jauh 7 abad sebelum Galileo lahir, ibn Jundub sudah lebih dulu mengembangkan alat dengan fungsi yang sama.
Memang, saat itu teleskop buatan ibn Jundub masih belum sempurna. Namun, terinspirasi dari sinilah kemudian Galileo mencoba mengembangkan lagi teleskop ini sehingga bisa digunakan seperti yang ada saat ini.
Galileo sendiri memang bukanlah yang pertama kali menciptakan benda ini. Namun, berkat inspirasi dari ibn Jundub, dirinya akhirnya yang pertama kali menggunakan teleskop untuk kepentingan penelitian benda angkasa.
Nama ibn Jundub sendiri hampir tak terdengar hingga saat ini. Risalahnya hanya diketahui sepatah dua patah kata saja meskipun benda temuannya kini masih digunakan untuk berbagai keperluan di dunia.
(Dari berbagai sumber)
nvl
Tidak ada komentar:
Posting Komentar