وهي أن الرسول صلى الله عليه وسلم مسح على كفل حماره فبكي الحمار، وسأله النبي صلى الله عليه وسلم مايبكيك؟ فرد الحمار قائلا، حدثني أبي عن جدي عن أبيه عن جده عن الحمار الأكبر الذي ركب مع نوح في السفينة أن نبي الله نوح مسح على كفله وقال، يخرج من صلبك حمار يركبه خاتم النبيين. فالحمد لله الذي جعلني ذلك الحمار.
Diriwayatkan dari Al Kulaini dalam Ushulul Kaafiy sebuah riwayat hadits dari keledai, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengusap pantat seekor keledai, maka keledai itu menangis, Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam berkata : ” Apa yang menyebabkanmu menangis ? ” maka berkata keledai tersebut : ” Telah menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku dari ayahnya dari kakeknya dari keledai yang paling besar bahwa : ” Dia pernah bersama Nuh di dalam perahu dan Nabi Allah Nuh alaihi sallam mengusap pantatnya dan berkata : ” Akan keluar dari sulbimu seekor keledai yang akan dinaiki oleh penutup para Nabi. Dan segala puji bagi Allah yang telah menjadikanku sebagai keledai tersebut.”
Ushulul Kaafiy 1/237, Baab : Maa ‘indal Aimmah min Silaahi Rasuulillah shallallaahu ‘alaihi wa aalihi wamataa’ihi hadits ke-9Apakah ada keanehan dan kejanggalan lain yang lebih parah dari riwayat Syi’ah Rafidhah, lihatlah :
1. Syi’ah menolak riwayat ahlussunnah semisal Al Imam Al Bukhari – Al Imam Muslim dan yang selainnya – bahkan riwayat shahabat seperti Abu Hurairah radhiallahu anhu ditolak oleh mereka, dan bersamaan dengan itu menerima riwayat dari keledai ke keledai ke keledai dan seterusnya.
2. Diantara bentuk kejanggalan lain dari Syiah Rafidhah mereka ” meriwayatkan ” riwayat ini dengan sanad enam ekor keledai, yang pertama bertemu dengan Nabi Nuh alaihi sallam dan yang keenam bertemu dengan Nabi Muhammad alaihi sallam, lalu pertanyaan yang patut ditujukan kepada Syiah Rafidhah adalah berapa ribu tahun jarak antara Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dengan Nabi Nuh alaihi sallam, lalu kenapa hanya ” enam ” ekor keledai yang meriwayatkannya, apakah seekor keledai umurnya mencapai ratusan bahkan ribuan tahun ?
(Abu Asma Andre)
——————————————-
Syi’ah sangat sulit untuk bertaqiyyah dalam hal ini dikarenakan ulama mereka sendiri yakni Ayatolat Khamenei terang-terangan membenarkan riwayat tersebut sebagaimana disini :
السؤال:
هل تجوز الرواية عن الحمير؟ كما ورد في في بعض الكتب والمراجع ما روي عن أمير المؤمنين:- إن غُفيراً -حمار رسول الله صلى الله عليه وآله- قال له: بأبي أنت وأمي -يا رسول الله- إن أبي حدثني عن أبيه عن جده عن أبيه: (أنه كان مع نوح في السفينة، فقام إليه نوح فمسح على كفله ثم قال: يخرج من صلب هذا الحمار حمار يركبه سيد النبيين وخاتمهم، فالحمد لله الذي جعلني ذلك الحمار) (أصول الكافي 1/237).المرجع: سماحة السيد القائد الخامنئي
الإجابة:
الغرابة الموجودة في هذه الرواية تنتفي عندما تراجع النصوص القرآنية من كون الحيوانات تتكلم وتتصرف كما في قصة الهدهد والنمل و….
وعلى كل حال لا يوجد في الروايات ما يتنافى مع العقل أو الشرع أو ما يتنافى مع احترام الرسول (صلى الله عليه وآله وسلم) فلماذا ترفضها
Bagi dia (Khamenei) riwayat tersebut tidak bertentangan dengan akal maupun Syari’at hingga pada akhir kata, dia mengatakan “Lalu mengapa menolaknya?” Dan sungguh analoginya sangat berantakan dari setiap sisi ketika ia membenarkannya dengan alasan bahwa di Al-Qur’an mengisahkan yang tentang An-Naml dan burung Hud-Hud.
(Jaser Leonheart)
——————————————-
Apakah rawi keledai ini mubham ? Diantara kejanggalan syiah memiliki jarh dan tadil kepada perawi keledai – keledai ini, lihatlah diantaranya :
الراوي الحمار الخامس عشر : يقول طالب العلم أنه ضعيف ليس بجحة كذوب . لكن وثقه بعضهم .
Rawi keledai yang kelimabelas : berkata sebagian penuntut ilmu bahwasanya dia ( keledai ) dhaif dan bukan merupakan hujjah, pendusta, akan tetapi di tsiqah kan oleh sebagian lainnya.أما الحمار العشرون ، فقد اُتهم بالتدليس
Adapun keledai yang keduapuluh sesungguhnya dituduh sebagai mudalis.
الحمار الحادي والعشرون : متهم بالكذب بل عده بعضهم رأس الكذب
Keledai yang keduapuluh satu dituduh sebagai pendusta bahkan sebagaiannya mengatakan bahwa dia ( keledai ) adalah penghulunya pendusta…
Abu Syiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar