Maka dari itu, kita lebih merujuk kepada pengertian pertama yang diungkapkan dalam wikipedia. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Taufik Abdullah bahwa lokal tidak bisa disamakan dengan daerah, karena daerah indentik dengan politik dan bisa mengabaikai etnis kultural yang sebenarnya, sedangkan lokal lebih mencerminkan unit lokalitas suatu perkembangan sejarah.
Walaupun demikian, bentuk penulisan sejarah lokal adalah dalam lingkup yang terbatas yang meliputi suatu lokalitas tertentu. Keterbatasan lingkup itu biasanya dikaitkan dengan unsur wilayah (unsur spatial) atau keseluruhan lingkungan sekitar yang bisa berupa kesatuan wilayah seperti desa, kecamatan, kabupaten, kota kecil dan lain-lain. Maka, dapat kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan sejarah lokal adalah studi tentang kehgidupan masyarakat atau khususnya komunitas dari suatu lingkungan sekitar (neighborhood) tertentu dalam dinamika perkembangan dalam berbagai aspek kehidupan.
Dari pengertian tersebut, kita dapat memahami bahwa sejarah lokal membahas satu peristiwa yang pengaruhnya hanya terbatas pada lokalitas tertentu. Sejarah lokal tidak bisa menjadi alat generalisasi bagi sebuah peristiwa dalam skala yang lebih besar. Ia terbatas pada daerah atau wilayah di mana peristiwa tersebut terjadi. Hal ini pula yang akan membedakan sejarah lokal dengan microhistory.
Dalam wikipedia, microhistory diartikan sebagai the study of the past on a very small scale. The most common type of microhistory is the study of a small town or village. Other common studies include looking at individuals of minor importance, or analysing a single painting. Pengertian ini sangat dekat dengan apa yang diuraikan dalam menjelaskan definisi sejarah lokal di atas. Namun, dalam sumber yang lain disebutkan bahwa kekhususan microhistory adalah penelitiannya yang dilakukan dengan reducing the scale of observation. Artinya, penelitian yang biasanya dilakukan dalam large scale, kemudian difokuskan untuk meneliti satu titik sudut pandang untuk memperdalam kajian dari sebuah peristiwa. Bisa dispesifikasikan dalam wilayah atau daerah tertentu atau juga dispesifikasikan dalam satu bidang kehidupan tertentu, seperti politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Kita dapat memahami bahwa microhistory memberikan pengaruh yang besar dalam studi sejarah di mana pengertian tersebut mengarahkan para peneliti to appear focusing specifically on historical research.[3] Lebih dari itu, kehadiran istilah microhistory dalam studi sejarah juga membawa para sejarawan untuk berfikir lebih kritis dalam mengkaji sejarah-sejarah sosial. Artinya, microhistory bertujuan untuk men-spesifikasi penelitian agar kajian dan analisis yang dilakukan oleh peneliti lebih mendalam. Sehingga dapat kita katakan bahwa microhistory merupakan sebuah penggalan kisah sejarah yang nantinya akan digunakan sebagai alat generalisasi dari sebuah kisah yang besar. Hal ini yang membedakannya dengan sejarah lokal.
[1] Lektor Kepala Program Studi Sejarah, Departemen Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia (http://kendariekspres.com/index.php?option=com_content&task=view&id=614&Itemid=39)
[2] I Gde Widja dalam Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah
[3] Sigurdur Gylfi Magnusson dalam historynewsnetwork.com
El Fahd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar