Batu nisan bersurat (inskripsi) di komplek makam Lhok Incin. Salah satu makam di komplek ini adalah milik seorang juru tulis wanita untuk Navigator (Mu'allim) Muhammad.@ Istimewa
TIM Central Information for Samudra Pasai Heritage (Cisah) menemukan 426 batu nisan tersebar di 50 lokasi pemakaman berasal dari zaman Samudra Pasai, di Kemukiman Buah, Kecamatan Baktiya Barat, Aceh Utara.
Temuan tersebut saat tim Cisah melakukan survey tinggalan sejarah zaman Samudra Pasai pada 30 Juni-3 Juli lalu. Lokasi-lokasi makam tersebut berada di enam desa dalam Kemukiman Buah, Kecamatan Baktiya Barat, yaitu Paya Bateung, Lhok Incin, Blang Rheu, Meurandeh Paya, Meunasah Pante dan Paya Matang.
“Pemakaman tersebut diperkirakan berasal dari masa pertengahan abad ke-14 Masehi sampai permulaan abad ke-16 Masehi. Dari keseluruhan 426 batu nisan, dijumpai 128 kubur dengan batu nisan yang masih terletak pada posisi aslinya,” kata Sukarna Putra, Wakil Ketua Cisah yang juga Ketua Tim Survey Tinggalan Sejarah di Kemukiman Buah, Baktiya Barat kepada ATJEHPOSTcom, Senin, 8 Juli 2013.
Sukarna Putra menyebutkan, selain batu-batu nisan itu ditemukan gerabah dari sisa pemukiman masa tersebut, termasuk satu koin dirham bertulis Muhammad Malik Azh-Zhahir. Kata dia, analisis data serta pemetaan situs di kawasan tersebut memunculkan suatu kenyataan bahwa kawasan yang diapit daerah rawa-rawa dari sebelah utara dan selatan itu merupakan permukiman padat.
“Umumnya dihuni masyarakat pelaut zaman Samudra Pasai, karena letaknya di pesisir laut dan diapit dua sungai dari sebelah timur dan barat, yakni krueng (sungai) Kuala Cangkoi yang bermuara di Kuala Cangkoi dan krueng Sampoinit yang bermuara di Kuala Piyadah,” ujar Sukarna Putra.
Dari tepi sungai ke beberapa permukiman dihubungkan alue-alue (kanal-kanal), kata Sukarna, yang penting di antaranya ialah Alue Lapeng menghubungkan krueng Sampoinit dengan situs di Desa Meunasah Pante. Selain itu Alue Dama menghubungkan krueng yang sama dengan situs-situs di Desa Matang Paya.
“Data inskripsi dan model batu nisan juga menguatkan kenyataan bahwa kawasan itu dihuni para pelaut. Salah satunya adalah inskripsi nisan makam seorang wanita yang disebut sebagai juru tulis Navigator (mu’allim) Muhammad,” kata Sukarna Putra.[]
Temuan tersebut saat tim Cisah melakukan survey tinggalan sejarah zaman Samudra Pasai pada 30 Juni-3 Juli lalu. Lokasi-lokasi makam tersebut berada di enam desa dalam Kemukiman Buah, Kecamatan Baktiya Barat, yaitu Paya Bateung, Lhok Incin, Blang Rheu, Meurandeh Paya, Meunasah Pante dan Paya Matang.
“Pemakaman tersebut diperkirakan berasal dari masa pertengahan abad ke-14 Masehi sampai permulaan abad ke-16 Masehi. Dari keseluruhan 426 batu nisan, dijumpai 128 kubur dengan batu nisan yang masih terletak pada posisi aslinya,” kata Sukarna Putra, Wakil Ketua Cisah yang juga Ketua Tim Survey Tinggalan Sejarah di Kemukiman Buah, Baktiya Barat kepada ATJEHPOSTcom, Senin, 8 Juli 2013.
Sukarna Putra menyebutkan, selain batu-batu nisan itu ditemukan gerabah dari sisa pemukiman masa tersebut, termasuk satu koin dirham bertulis Muhammad Malik Azh-Zhahir. Kata dia, analisis data serta pemetaan situs di kawasan tersebut memunculkan suatu kenyataan bahwa kawasan yang diapit daerah rawa-rawa dari sebelah utara dan selatan itu merupakan permukiman padat.
“Umumnya dihuni masyarakat pelaut zaman Samudra Pasai, karena letaknya di pesisir laut dan diapit dua sungai dari sebelah timur dan barat, yakni krueng (sungai) Kuala Cangkoi yang bermuara di Kuala Cangkoi dan krueng Sampoinit yang bermuara di Kuala Piyadah,” ujar Sukarna Putra.
Dari tepi sungai ke beberapa permukiman dihubungkan alue-alue (kanal-kanal), kata Sukarna, yang penting di antaranya ialah Alue Lapeng menghubungkan krueng Sampoinit dengan situs di Desa Meunasah Pante. Selain itu Alue Dama menghubungkan krueng yang sama dengan situs-situs di Desa Matang Paya.
“Data inskripsi dan model batu nisan juga menguatkan kenyataan bahwa kawasan itu dihuni para pelaut. Salah satunya adalah inskripsi nisan makam seorang wanita yang disebut sebagai juru tulis Navigator (mu’allim) Muhammad,” kata Sukarna Putra.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar